Oleh : Moh. Zulfajrin, Mahasiswa Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor
Posisi Indonesia sebagai negara beriklim tropis membuat Indonesia
selayaknya menetapkan produk pertanian sebagai kekuatan utama. Produk
pertanian yang seharusnya dikembangkan sebagai komoditas andalan selain
padi adalah jagung. Selain karena menjadi salah satu bahan makanan pokok
bagi beberapa suku di Indonesia, jagung juga merupakan bahan baku
berbagai jenis komoditi lainnya sehingga permintaan jagung dunia sangat
tinggi. Oleh karena itu, petani Indonesia seharusnya memilih jagung
sebagai pilihan kedua setelah bertanam padi. Apalagi lahan di Indonesia
yang cukup luas membuat pengusahaan jagung di Indonesia cukup
menjanjikan.
Perkembangan produksi jagung di Indonesia, telah memberikan pemenuhan
terhadap konsumsi jagung masyarakat diseluruh wilayah dan kemungkinan
besar sebagai negara penghasil jagung di dunia. Data dari Badan Pusat
Statistik (BPS) dan Dirjen Kementerian Pertanian (kementan) menyatakan
bahwa produksi jagung nasional mencapai 17,6 juta ton pipilan kering
dengan luas panen 4,8 juta hektare. Dari angka tersebut dapat dilihat
bahwa produksi jagung Indonesia masih jauh dari Amerika Serikat dan
China yang menempati urutan pertama dan kedua yang menyumbangkan 60
persen dari total 768 juta ton produksi jagung dunia.
Dukungan dari berbagai pihak sangat dibutuhkan terkait dengan
perencanaan Indonesia sebagai negara pengekspor jagung di dunia.
Pemerintah Indonesia telah mencanangkan kebijakan yang mengarah kepada
ketahanan pertanian Indonesia yang mandiri dan berkelanjutan. Langkah
pemerintah ini mendapat berbagai tantangan dan hambatan terutama dari
masalah penyusutan lahan akibat konversi lahan yang terus terjadi akibat
pertumbuhan ekonomi dan penduduk yang signifikan, belum lagi kondisi
ini diperparah dengan degadrasi lahan akibat program intensifikasi
pangan yang diterapkan oleh pemerintah rezim orde baru sebagai
implementasi revolusi hijau di Indonesia. Oleh karena itu, program
pemerintah ini harus diimbangi dengan penelitian jagung yang simultan
agar produksi jagung diharapkan dapat terus bertambah dengan luas lahan
yang tetap atau yang lebih parah lagi, dengan lahan yang terus menyusut.
Berbagai varietas tanaman jagung unggul seperti jagung hibrida dan
jagung bersari bebas telah diteliti dan dikembangkan untuk memaksimalkan
keeefisienan penggunaan energi untuk budidaya. Penelitian mengenai
pengaruh lingkungan terutama pupuk terhadap pertumbuhan dan produksi
jagung juga telah menjadi bahan penelitian para sarjana pertanian selama
bertahun-tahun. Hasilnya diharapkan dapat meningkatkan kompetensi
mahasiswa pertanian dimana program pemerintah terbantu dan terkontrol
sehingga dapat mewujudkan kemakmuran dibidang ekonomi khususnya produksi
jagung yang mengarah kepada ketahanan pertanian Indonesia yang mandiri
dan berkelanjutan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar