Pekan Ilmiah
Mahasiswa Ilmu Tanah Nasional (PILMITANAS) ialah kegiatan ilmiah yang diikuti
oleh perwakilan mahasiswa program studi dan konsentrasi Ilmu Tanah se-Indonesia.
Acara ini merupakan bagian dari program kerja FOKUSHIMITI (Forum Komunikasi
Mahasiswa Ilmu Tanah Indonesia) yang dilaksanakan tiap dua tahun sekali. PILMITANAS
menjadi agenda wajib bagi seluruh mahasiswa Ilmu Tanah se-Indonesia juga
sebagai media berkarya mahasiswa Ilmu Tanah dan Pertanian Indonesia sehingga
diharapkan mahasiswa dapat berperan sebagai sebagai agent of change, iron stock, dan sosial control serta mampu
memberikan kontribusi melalui pemikirannya untuk kebaikan serta keberlanjutan
peran Ilmu Tanah di Indonesia. Kegiatan ilmiah seperti ini dapat berefek
positif bagi mahasiswa karena mampu mendorong mahasiswa untuk berpikir kritis
dan mampu menyelesaikan permasalahan yang ada di masyarakat, sehingga output
dari agenda ini diharapkan mahasiswa dapat menyadari kondisi pertanian
Indonesia dari sudut pandang Ilmu Tanah yang sangat berpengaruh terhadap
keberlanjutan pertanian dan penyediaan pangan untuk menunjang kehidupan Bangsa
Indonesia.
Universitas
Andalas terpilih menjadi tuan rumah PILMITANAS 2015 dengan mengusung tema “Tantangan Pertanian Masa Depan Untuk Memenuhi Kebutuhan Pangan Yang
Berkelanjutan”. Rangkaian acara PILMITANAS pada 10 Mei – 17 Mei 2015
berturut-turut dimulai dari Opening
Ceremony, Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI), Lomba Cerdas Cermat
(LCC), Lomba Poster, Lomba Fotografi, Lomba Debat, Soil Judging
Contest (SJC),
Seminar Nasional dan Penutupan PILMITANAS, serta yang terakhir adalah kegiatan Soil Fun (kegiatan
pengabdian masyarakat dan camp). Semua lomba diadakan di lingkungan kampus
Universitas Andalas kecuali kegiatan Soil
Fun yang diadakan di luar kampus.
Institut
Pertanian Bogor merupakan salah satu dari sebelas universitas peserta yang
bertarung dalam enam mata lomba PILMITANAS. Universitas peserta lain meliputi Universitas Negeri Syiah Kuala dan Universitas
Sumatera Utara dari Wilayah 1; Universitas Sriwijaya, Universitas Negeri
Lampung, Universitas Padjadjaran, dan Universitas Jenderal Soedirman dari
Wilayah 2; Universitas Gadjah Mada dan Universitas Brawijaya dari Wilayah 3; serta
Universitas Hasanuddin dan Universitas Negeri Gorontalo dari Wilayah 4.
Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI) yang merupakan mata lomba pertama
dilangsungkan pada hari Senin 10 Mei 2015 di Gedung Auditorium Universitas
Andalas dan diikuti oleh sepuluh tim dari sepuluh universitas yang berbeda.
Lomba ini berupaya merangsang kreatifitas, inovasi
serta respon positif mahasiswa Ilmu Tanah akan masalah-masalah terkini terhadap
publik seperti upaya menjaga kesuburan tanah untuk meningkatkan daya saing
komoditi pangan Indonesia; sistem kesesuaian lahan dalam peningkatan kualitas
pangan di Indonesia; dan menciptakan teknologi dan strategi yang efektif dan
efisien untuk peningkatan kualitas dan kuantitas kesuburan tanah dan produksi
pangan Indonesia. Presentasi Kurnia Romadona (ITSL48), Ninis Fianti (ITSL48)
dan Muhamad Afiton (ITSL49) yang berjudul SALTARH mendapatkan tanggapan kritis
dan saran yang positif dari juri.
Acara
dilanjutkan Selasa pagi, 11 Mei 2015 dengan Lomba Cerdas Cermat (LCC) yang
bertema “Tantangan Kualitas Tanah
Masa Depan untuk Memenuhi Kebutuhan Pangan yang Berkelanjutan.” Berbeda
dengan jenis lomba lain dimana pemenang lomba diumumkan pada hari penutupan,
pemenang LCC ditentukan saat lomba berakhir. Tim LCC IPB yang beranggotakan
Moh. Zulfajrin (ITSL50), Nurfajria (ITSL49) dan Richardo Sihotang (ITSL48)
berhasil memperoleh Juara pertama, disusul Universitas Negeri Syiah Kuala sebagai juara kedua dan
Universitas Negeri Lampung sebagai juara ketiga.
Lomba
Poster dan Fotografi diadakan pada hari yang sama setelah solat Zhuhur.
Bertemakan “Kualitas Tanah Sebagai Presisi
Pertanian menuju Kedaulatan Pangan” untuk poster dan “degradasi Lahan” untuk fotografi, lomba ini sangat
diminati oleh mahasiswa Universitas Andalas sendiri. Selain menyediakan mading
di lingkungan Departemen Hama dan Proteksi Tanaman sebagai media penempelan
poster dan foto, panitia lomba juga mengedarkan kertas vooting kepada seluruh mahasiswa yang datang guna mencari kandidat
“Poster dan Karya Fotografi Terfavorit.”
Presentasi tim Poster dan Fotografi IPB yang diwakili oleh Muhammad Wahyudi
(ITSL49) berhasil menarik perhatian para juri dan mahasiswa, terutama dari
desain poster yang digarap oleh Rian Rahmat Afwar Putra (ITSL49). Sementara
itu, Poster karya Chantik Mega Fauziah Ali dari Universitas
Padjajaran yang berjudul “Jembatan
Kualitas Tanah Indonesia” meraih predikat poster terfavorit.
Lomba
Soil Debate yang bertemakan “Transfer Teknologi dalam Upaya Mendukung
Pertanian Berkelanjutan” diadakan
pada hari selanjutnya di gedung Fakultas Kedokteran Universitas Andalas.
Meskipun telah berusaha keras, tim Soil
Debate IPB belum berhasil meraih juara pada mata lomba ini. Tim dari Universitas Padjajaran
yang diwakili oleh Elis Nuraeni, Junius Noval Sijabat, dan Ary Satria Lubis berhasil
mengandaskan perlawanan dari Kurnia
Romadona (ITSL48), Richardo
Sihotang (ITSL48) dan Moh. Zulfajrin (ITSL50)
yang mewakili pada babak penyisihan dengan margin nilai yang sempit. Setelah
berhasil menyingkirkan IPB, akhirnya Universitas Padjajaran berhasil meraih juara
pertama dengan menundukkan tim
Universitas Sumatera Utara (juara kedua). Adapun tim Universitas Sriwijaya
berada diposisi ketiga setelah mengalahkan tim dari Universitas Gadjah Mada.
Kompetisi
terakhir dari rangkaian mata lomba PILMITANAS adalah Soil Judging Contest yang berlokasi di beberapa tempat terpisah
dalam wilayah Kebun Percobaan Universitas Andalas. Selain memerlukan
pengetahuan dan teknik analisis yang tepat akurat mengenai morfologi dan
klasifikasi lahan, Soil Judging Contest juga
menuntut sekaligus melatih kondisi fisik dan kesehatan peserta menjadi lebih
baik mengingat jarak antar pos yang cukup jauh dan medan yang berat berupa
kombinasi hutan, jurang dan bukit. Kendala lain yang dihadapi berupa cuaca
buruk membuat penjurian pada beberapa pos ditunda dan dilanjutkan pada malam
hari di wisma tempat tinggal peserta. Tim IPB yang diwakili oleh Muhamad Afiton (ITSL49), Muhammad Wahyudi (ITSL49), dan Nurfajria (ITSL49)
mendapat pujian dari juri terkait hasil analisis sifat fisik, morfologi, dan
teknik klasifikasi yang sangat detail dibanding tim dari universitas lainnya.
Seluruh
rangkaian lomba PILMITANAS secara resmi ditutup pada hari Jumat 15 Mei 2015 setelah
acara Seminar Nasional yang bertajuk “Menjaga
Kualitas Tanah untuk Peningkatan Pangan Nasional”. Kegiatan
yang dikemas dalam Talk Show ini berbentuk diskusi dan tanya jawab terbuka dengan
menghadirkan para pakar dan praktisi Ilmu Tanah; utusan Kementerian Pertanian
dan Pemerintah Daerah; serta perwakilan kelompok tani untuk membahas berbagai masalah
dan fenomena-fenomena yang terjadi terkait tanah dan pertanian nasional yang
mandiri dan berkelanjutan serta mencari alternatif solusinya dari perspektif
ilmu tanah.
Setelah
break untuk sholat jumat, acara dilanjutkan
dengan pengumuman juara yang diselingi
oleh penampilan seni tiap kontingen maupun gabungan antar universitas.
Universitas Negeri Lampung berhasil menjuarai Lomba Karya Tulis Ilmiah, disusul
oleh Universitas Negeri Syiah Kuala dan terakhir Universitas Jenderal Soedirman
sebagai juara ketiga. Tim Juri Lomba Fotografi memutuskan Universitas Padjajaran sebagai
pemenang, lalu juara kedua dan ketiga diberikan kepada Universitas Sriwijaya
dan Universitas Gadjah Mada. Tim Poster IPB berada pada posisi ketiga lomba
desain poster, setelah Universitas Gadjah Mada di urutan kedua dan Universitas
Padjajaran di urutan pertama.
Berdasarkan
akumulasi perolehan juara pada tiap cabang lomba, Universitas Padjajaran dinobatkan
menjadi juara umum pada Pekan Ilmiah Ilmu Tanah Nasional tahun ini. Selain berhasil meraih
Juara I pada Kompetisi Soil Debate, Fotografi Ilmiah, dan
Poster Ilmiah; mereka juga meraih Juara III pada Soil Judging Contest dan
menjadi Juara Favorit Poster. Sedangkan IPB berhasil meraih dua gelar juara 1 yaitu pada Lomba Cerdas
Cermat dan Soil Judging Contest serta gelar juara 3
untuk cabang Lomba Poster. Setelah pengumuman selesai, acara diakhiri dengan penampilan tarian khas
minang serta foto bersama juri dan para peserta PILMITANAS.
Hari
selanjutnya diisi dengan acara Soil fun yang merupakan implementasi pengabdian
masyarakat dan kunjungan pariwisata edukatif. Bentuk pengabdian masyarakat
diwujudkan dengan pemberian bibit pohon buah-buahan pada masyarakat Nagari
Parambahan Kabupaten Tanah Datar yang diterima oleh staf perangkat desa.
Kunjungan Pariwisata edukatif ditujukan pada salah satu media pembelajaran
sosial budaya serta adat dan istiadat Minang
Kabau Sumatra Barat. Rumah adat Minang
Kabau “Istano Baso Pagaruyuang” menjadi
destinasi kali ini, dilanjutkan dengan perkemahan pada lokasi wisata yang sarat
muatan Keilmuan Tanah di Lembah Harau-Payakumbuh Kabupaten Limapuluh Kota,
serta kunjungan historis ke Kota Bukittinggi esok harinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar