Sabtu, 06 Juni 2015

Merebut Asa di Pekan Ilmiah Ilmu Tanah Nasional Universitas Andalas, 10 – 17 Mei 2015

Oleh : Moh. Zulfajrin, Mahasiswa Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor
 Pekan Ilmiah Mahasiswa Ilmu Tanah Nasional  (PILMITANAS) ialah kegiatan ilmiah yang diikuti oleh perwakilan mahasiswa program studi dan konsentrasi Ilmu Tanah se-Indonesia. Acara ini merupakan bagian dari program kerja FOKUSHIMITI (Forum Komunikasi Mahasiswa Ilmu Tanah Indonesia) yang dilaksanakan tiap dua tahun sekali. PILMITANAS menjadi agenda wajib bagi seluruh mahasiswa Ilmu Tanah se-Indonesia juga sebagai media berkarya mahasiswa Ilmu Tanah dan Pertanian Indonesia sehingga diharapkan mahasiswa dapat berperan sebagai sebagai agent of changeiron stock, dan sosial control serta mampu memberikan kontribusi melalui pemikirannya untuk kebaikan serta keberlanjutan peran Ilmu Tanah di Indonesia. Kegiatan ilmiah seperti ini dapat berefek positif bagi mahasiswa karena mampu mendorong mahasiswa untuk berpikir kritis dan mampu menyelesaikan permasalahan yang ada di masyarakat, sehingga output dari agenda ini diharapkan mahasiswa dapat menyadari kondisi pertanian Indonesia dari sudut pandang Ilmu Tanah yang sangat berpengaruh terhadap keberlanjutan pertanian dan penyediaan pangan untuk menunjang kehidupan Bangsa Indonesia.
Universitas Andalas terpilih menjadi tuan rumah PILMITANAS 2015 dengan  mengusung tema “Tantangan Pertanian Masa Depan Untuk Memenuhi Kebutuhan Pangan Yang Berkelanjutan”. Rangkaian acara PILMITANAS pada 10 Mei – 17 Mei 2015 berturut-turut dimulai dari Opening Ceremony, Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI), Lomba Cerdas Cermat (LCC), Lomba Poster, Lomba Fotografi, Lomba Debat, Soil Judging Contest (SJC), Seminar Nasional dan Penutupan PILMITANAS, serta yang terakhir adalah kegiatan Soil Fun (kegiatan pengabdian masyarakat dan camp). Semua lomba diadakan di lingkungan kampus Universitas Andalas kecuali kegiatan Soil Fun yang diadakan di luar kampus.
Institut Pertanian Bogor merupakan salah satu dari sebelas universitas peserta yang bertarung dalam enam mata lomba PILMITANAS. Universitas peserta lain meliputi Universitas Negeri Syiah Kuala dan Universitas Sumatera Utara dari Wilayah 1; Universitas Sriwijaya, Universitas Negeri Lampung, Universitas Padjadjaran, dan Universitas Jenderal Soedirman dari Wilayah 2; Universitas Gadjah Mada dan Universitas Brawijaya dari Wilayah 3; serta Universitas Hasanuddin dan Universitas Negeri Gorontalo dari Wilayah 4.
Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI) yang merupakan mata lomba pertama dilangsungkan pada hari Senin 10 Mei 2015 di Gedung Auditorium Universitas Andalas dan diikuti oleh sepuluh tim dari sepuluh universitas yang berbeda. Lomba ini berupaya merangsang kreatifitas, inovasi serta respon positif mahasiswa Ilmu Tanah akan masalah-masalah terkini terhadap publik seperti upaya menjaga kesuburan tanah untuk meningkatkan daya saing komoditi pangan Indonesia; sistem kesesuaian lahan dalam peningkatan kualitas pangan di Indonesia; dan menciptakan teknologi dan strategi yang efektif dan efisien untuk peningkatan kualitas dan kuantitas kesuburan tanah dan produksi pangan Indonesia. Presentasi Kurnia Romadona (ITSL48), Ninis Fianti (ITSL48) dan Muhamad Afiton (ITSL49) yang berjudul SALTARH mendapatkan tanggapan kritis dan saran yang positif dari juri.
Acara dilanjutkan Selasa pagi, 11 Mei 2015 dengan Lomba Cerdas Cermat (LCC) yang bertema “Tantangan Kualitas Tanah Masa Depan untuk Memenuhi Kebutuhan Pangan yang Berkelanjutan.” Berbeda dengan jenis lomba lain dimana pemenang lomba diumumkan pada hari penutupan, pemenang LCC ditentukan saat lomba berakhir. Tim LCC IPB yang beranggotakan Moh. Zulfajrin (ITSL50), Nurfajria (ITSL49) dan Richardo Sihotang (ITSL48) berhasil memperoleh Juara pertama, disusul Universitas Negeri Syiah Kuala sebagai juara kedua dan Universitas Negeri Lampung sebagai juara ketiga.
Lomba Poster dan Fotografi diadakan pada hari yang sama setelah solat Zhuhur. Bertemakan “Kualitas Tanah Sebagai Presisi Pertanian menuju Kedaulatan Pangan” untuk poster dan “degradasi Lahan” untuk fotografi, lomba ini sangat diminati oleh mahasiswa Universitas Andalas sendiri. Selain menyediakan mading di lingkungan Departemen Hama dan Proteksi Tanaman sebagai media penempelan poster dan foto, panitia lomba juga mengedarkan kertas vooting kepada seluruh mahasiswa yang datang guna mencari kandidat “Poster dan Karya Fotografi Terfavorit.” Presentasi tim Poster dan Fotografi IPB yang diwakili oleh Muhammad Wahyudi (ITSL49) berhasil menarik perhatian para juri dan mahasiswa, terutama dari desain poster yang digarap oleh Rian Rahmat Afwar Putra (ITSL49). Sementara itu, Poster karya  Chantik Mega Fauziah Ali dari Universitas Padjajaran yang berjudul “Jembatan Kualitas Tanah Indonesia” meraih predikat poster terfavorit.
Lomba Soil Debate yang bertemakan “Transfer Teknologi dalam Upaya Mendukung Pertanian Berkelanjutandiadakan pada hari selanjutnya di gedung Fakultas Kedokteran Universitas Andalas. Meskipun telah berusaha keras, tim Soil Debate IPB belum berhasil meraih juara pada mata lomba ini. Tim dari Universitas Padjajaran yang diwakili oleh Elis Nuraeni, Junius Noval Sijabat, dan Ary Satria Lubis berhasil mengandaskan perlawanan dari Kurnia Romadona (ITSL48), Richardo Sihotang (ITSL48) dan Moh. Zulfajrin (ITSL50) yang mewakili pada babak penyisihan dengan margin nilai yang sempit. Setelah berhasil menyingkirkan IPB, akhirnya Universitas Padjajaran berhasil meraih juara pertama dengan menundukkan tim Universitas Sumatera Utara (juara kedua). Adapun tim Universitas Sriwijaya berada diposisi ketiga setelah mengalahkan tim dari Universitas Gadjah Mada.
Kompetisi terakhir dari rangkaian mata lomba PILMITANAS adalah Soil Judging Contest yang berlokasi di beberapa tempat terpisah dalam wilayah Kebun Percobaan Universitas Andalas. Selain memerlukan pengetahuan dan teknik analisis yang tepat akurat mengenai morfologi dan klasifikasi lahan, Soil Judging Contest juga menuntut sekaligus melatih kondisi fisik dan kesehatan peserta menjadi lebih baik mengingat jarak antar pos yang cukup jauh dan medan yang berat berupa kombinasi hutan, jurang dan bukit. Kendala lain yang dihadapi berupa cuaca buruk membuat penjurian pada beberapa pos ditunda dan dilanjutkan pada malam hari di wisma tempat tinggal peserta. Tim IPB yang diwakili oleh Muhamad Afiton (ITSL49), Muhammad Wahyudi (ITSL49), dan Nurfajria (ITSL49) mendapat pujian dari juri terkait hasil analisis sifat fisik, morfologi, dan teknik klasifikasi yang sangat detail dibanding tim dari universitas lainnya.
Seluruh rangkaian lomba PILMITANAS secara resmi ditutup pada hari Jumat 15 Mei 2015 setelah acara Seminar Nasional yang bertajuk “Menjaga Kualitas Tanah untuk Peningkatan Pangan Nasional”. Kegiatan yang dikemas dalam Talk Show  ini berbentuk diskusi dan tanya jawab terbuka dengan menghadirkan para pakar dan praktisi Ilmu Tanah; utusan Kementerian Pertanian dan Pemerintah Daerah; serta perwakilan kelompok tani untuk membahas berbagai masalah dan fenomena-fenomena yang terjadi terkait tanah dan pertanian nasional yang mandiri dan berkelanjutan serta mencari alternatif solusinya dari perspektif ilmu tanah.
Setelah break untuk sholat jumat, acara dilanjutkan dengan pengumuman juara  yang diselingi oleh penampilan seni tiap kontingen maupun gabungan antar universitas. Universitas Negeri Lampung berhasil menjuarai Lomba Karya Tulis Ilmiah, disusul oleh Universitas Negeri Syiah Kuala dan terakhir Universitas Jenderal Soedirman sebagai juara ketiga. Tim Juri Lomba Fotografi  memutuskan Universitas Padjajaran sebagai pemenang, lalu juara kedua dan ketiga diberikan kepada Universitas Sriwijaya dan Universitas Gadjah Mada. Tim Poster IPB berada pada posisi ketiga lomba desain poster, setelah Universitas Gadjah Mada di urutan kedua dan Universitas Padjajaran di urutan pertama.
Berdasarkan akumulasi perolehan juara pada tiap cabang lomba, Universitas Padjajaran dinobatkan menjadi juara umum pada Pekan Ilmiah Ilmu Tanah Nasional tahun ini. Selain berhasil meraih Juara I pada Kompetisi Soil Debate, Fotografi Ilmiah, dan Poster Ilmiah; mereka juga meraih Juara III pada Soil Judging Contest dan menjadi Juara Favorit Poster. Sedangkan IPB berhasil meraih  dua gelar juara 1 yaitu pada Lomba Cerdas Cermat dan Soil Judging Contest serta gelar juara 3 untuk cabang Lomba Poster. Setelah pengumuman selesai, acara diakhiri dengan penampilan tarian khas minang serta foto bersama juri dan para peserta PILMITANAS.
Hari selanjutnya diisi dengan acara Soil fun yang merupakan implementasi  pengabdian masyarakat dan kunjungan pariwisata edukatif. Bentuk pengabdian masyarakat diwujudkan dengan pemberian bibit pohon buah-buahan pada masyarakat Nagari Parambahan Kabupaten Tanah Datar yang diterima oleh staf perangkat desa. Kunjungan Pariwisata edukatif ditujukan pada salah satu media pembelajaran sosial budaya serta adat dan istiadat Minang Kabau Sumatra Barat. Rumah adat Minang Kabau “Istano Baso Pagaruyuang”  menjadi destinasi kali ini, dilanjutkan dengan perkemahan pada lokasi wisata yang sarat muatan Keilmuan Tanah di Lembah Harau-Payakumbuh Kabupaten Limapuluh Kota, serta kunjungan historis ke Kota Bukittinggi esok harinya.
Keikutsertaan tim IPB dalam acara PILMITANAS 2015 yang dilaksanakan pada tanggal 10-17 Mei 2015 tak lepas oleh bantuan dan dukungan moriil maupun materiil dari pihak rektorat IPB, Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan, HMIT, serta  kontribusi mahasiswa DITSL sendiri.